Dia hanya datang untuk berkata bahwa aku harus menemukan bintangku
Dia datang dan menunjukan bintangnya di dalam saku bajunya
Kemudian dia pergi ke arah yang aku tak tahu di mana
Seperti halnya saat dia datang, entah dari mana.
Dia memperkenalkan aku pada rasa percaya
Pada rasanya berbagi.
pada rasa sebuah kehangatan dari kasih sayang
Pada rasa tak akan di tinggalkan.
Pada rasa tentang mimpi dan harapan
Pada rasa sekelumit pilihan
Pada rasa sebuah tanggung jawab
Pada rasa sebuah kepercayaan.
Dia memperkenalkanku segalanya.
Segalanya.
~ ketika yang ku bisa hanyalah mengisap jempol
Dia memperkenalkanku akan dunia
Dia memperkenalkanku pada dia yang bernama keberanian
Dia memperkenalkanku pada arti kesabaran
Dia memperkenalkanku pada hal yang kelak akan ku sebut pengorbanan
Pada banyak hal lain yang kelak akan ku ingat sambil meneteskan air mata
~ Ketika itu seragam putih-merah dan tas orange itu tersandang di bahuku
Masihkah perkenalan yang di berikannya padaku
Ya, dan lebih dan lebih dari itu
Padanya aku berkeluh kesah.
Dari bibir mungil ini selalu terselip serangkaian cerita
Entah, saat itu dia lelah
Entah. saat itu dia berada dalam masalah
Entah, saat itu ada yang mengganggu hatinya
Dari mata itu terpancar cahaya
Selalu, dan saat itu sepintas ku melihat bintang di dalamnya
Dan saat itu, aku tahu sesuatu
Di perkenalkannya keikhlasan padaku
"Hal yang membuat seseorang akan selalu nyaman di dekatmu"
Begitu katanya..
~ ketika masa (seolah) terindah sedang ku rasakan
Bahkan tak ada yang ku ingat dari masa-masa itu
Aku jauh darinya. menjauh bisa di katakan lebih tepat
Sungguh nyaman berada di antara teman-teman. Bermain bersama
Sungguh indah rasanya berbagi cerita bersama
Dan tanpa aku sadari, aku melupakannya.
Dia dan hal hal di sekeliling kami dulu tak lagi sama
Jarak dan pembatas adalah biasa.
Dan tentang semua itu, aku tak risau menanggapinya.
Ternyata berbeda dengannya.
Da saat itu, dia memperkenalkan tentang arti perhatian yang sebenarnya
~ Ketika aku dan segala masalahku
Aku tak akan pernah berbicara dengannya lagi!
Saat kami bertengkar dan tak ada penyelesaiannya
Saat segala masalah mulai bermuculan dan entah di mana titik terangnya
Saat semua teman yang kau banggakan tak tahu apa yang harus di lakukan
Saat hidup terasa sendiri dan tak ada yang dapat di ajak untuk berbagi
Saat saat dan saat, dan saat lagi, dan saat.. ah,,!
Dia datang kembali.
Melupakan segala pertengkaran kami.
Menawarkan bahu untuk menangis.
Menawarkan peluk yang sungguh menenangkan.
Menawarkan perhatian pada kata untuk bercerita
Dan saat itu perkenalanku pada kata "Ibu"
~ "Hei, aku sudah menemukan bintangku!"
Orang itu berbalik. Tak jadi melangkah pergi,
" Di mana?"
" Di mata Ibuku!"
Dia tersenyum.
Saat itu aku tahu, aku tak akan membiarkan bintangku padam.
Darikulah bintang itu akan terus bersinar.
Dari sanalah semangatku kan terus datang.
Dan itu, dari bintang di mata "IBu"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
baca puisi-puisi mba bila itu selalu bikin speechless ya._.
Posting Komentar