mau numpang cerita.. ceritanya dari penjual hewan qurban..
~waktu itu aku liat, dia lagi liat liat hewn qurban daganganku. semua
orang tau, kalo dia itu buruh kuli angkat di pasar sebelah.
"pak? harga 1 kambing yang paling murah berapa?" Dia bertanya polos
"Yang paling murah 700 ribu mas." Dia mengambil buntalan uang di sakunya kemudian menghitungnya.
"Uang saya sekarang 400 ribu pak." Aku tertegun. semua orang tau
kalau kambing seharga 700 ribu adalah kambing yang paling kurus dan
kering.
Dan semua orang juga tau, bahwa bagi seorang buruh kuli angkat, 400
ribu adalah jumlah yang hanya bisa kau kumpulkan jika kau tidak makan
dan minum selama 2 tahun.
"gimana pak? bisa nggak?" Dia bertanya dengan kepolosan. Di matanya terpancar ketulusan. Lamunanku buyar.
"Iya.. bisa. sebentar aku ambilin dulu kambingnya." Aku berbalik.
Menuju kandang kambing di belakang. Kambing yang tidak ku pamerkan untuk
di jual. Di sana kambing-kambing kurus kering berjejeran.Dan juga,
seekor kambing jantan ukuran sedang berkisar harga satu juta.
"mbee.. mbee... " Aku menarik kambing yang satu ini dengan susah
payah. selain karena ukuran tubuhnya yang lumayan, juga karena usianya
yang tergolong tidak terlalu tua. sehingga tenaganya masih bersisa cukup
banyak. Dia melihatku kerepotan dan segera membantuku mengendalikan
kambing itu.
"Ini kambingmu." Sahutku sambil menyerahkan tali pengikat kambing itu padanya.Dia terdiam. matanya berkaca-kaca.
"Tapi pak, uangku kan cuman segini.. " Dia tertunduk melihat uangnya. Aku tersenyum.
"Udah, gak papa. itung-itung aku ikut qurban. "Kemudian kami tertawa bersama.
"Makasih pak, makasih banyak. makasih pak.."Dia terus menjabat
tanganku an meletakkan tanganku di dahinya. lama-lama risih sendiri
jadinya.
"Iya-iya. skarang segera bawa kambingmu itu pulang dan taruh di
mesjid rumahmu. keburu qurban di tutup." Dia mengangguk. Dan masih
sambil dan terus menerus manunduk berterima kasih
Ku pandangi uang yang di serahkannya padaku
"Dasar kau bodoh! Kau itu belum dapet pembeli satu pun malah sok
sokan bantu orang. Aneh!" Waktu itu setan kenceng banget bisik-bisik di
telinga. Kesel sendiri jadinya.
Di kejauhan aku lihat Dia dengan amat susah payah menarik kambing itu pulang. Aku menghampirinya.
"Sini, aku bantu. rumah kamu deket to, tak bantu bawa pulang." Sekali lagi Dia memandangku dengan mata berkaca-kaca.
"Udah-udah, gak usah liat aku kayak gitu. Mending kamu senyum aja dari pada liat aku kayak gitu." Kemudian dia tersenyum.
"Ibu. Bu.. Bu'e.. Alhamdulillah dapet kambing bu.." Seorang Ibu yang
sudah sangat renta keluar dari rumah gubug yang sepertinya sudah tua
juga.
*kata-kata ini sudah di translate dari jawa ke indonesia
"Ya Allah le.. benar ini le.. Puji Gusti Allah, ini kambing benar?
Besar le.. Alhamdulillah .. Terima kasih le.. akhirnya mimpi Ibu buat
qurban tercapai. terima kasih ya le.. Ayo ayo cepat bawa ke masjid..
untuk Qurban besok. biar besok kambingnya di sembelih. " dengan
tergopoh-gopoh si Ibu ikut membawa kambing itu ke masjid.
Seketika itu, aku tak bisa membendung air mataku. Anak itu, Si buruh
kuli itu berkurban untuk ibunya. Itu mimpi ibunya utuk berkurban.
Padahal ia hanya seorang buruh Kuli. yang untuk makan sehari-hari pun
kadang Ia tak mampu.
"Berapa lama ngumpulin uangnya?" Dia hanya tersenyum.
"Gak penting mas, berapa lamanya. gimana capenya. semuanya ilang
waktu liat senyum ibu' tadi." Kemudian dia tertawa. Di sudut lapangan,
dekat pohon tempat kambing itu di tali, si ibu masih terus tersenyum
melihat kambing kurbannya.
*Le dari kata Tole yg artinya anak
-di ambil berdasarkan kisah nyata-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar